Masih Banyak Peristiwa yang Akan Terjadi hingga Pilpres 2019

Masih Banyak Peristiwa yang Akan Terjadi hingga Pilpres 2019 Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, tak heran andai saat ini lembaga survei mengaku elektabilitas calon presiden Joko Widodo lebih tinggi dikomparasikan Prabowo Subianto.Hidayat optimistis, dalam saldo waktu selama enam bulan hingga pada masa pencoblosan, elektabilitas Prabowo bakal meningkat.Ia mencontohkan, fenonena yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, pendapatan suara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, walau lembaga survei menebak sebaliknya.       "Jadi anda lihat saja sebab memang mengarah ke ke April 2019 tersebut masih paling lama, masih akan tidak sedikit peristiwa yang bakal terjadi," ujar Hidayat saatdidatangi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018). 
"Enggak apa-apa, tersebut biasa saja. Dulu Pak Ahok pun begitu kok," tuturnya.
Hidayat pun tidak mempermasalahkan hasil survei yang menyinggung bahwa mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Namun, ia menegaskan bahwa kedaulatan rakyat bahwasannya dalam memilih pemimpin bakal terlihat dari hasil pemilu.
"Sekali lagi pemilu terdapat di tangan rakyat, bukan lembaga survei," kata Hidayat.  "Sekaligus publik pun sudah paham kok SMRC tersebut apa dan siapa dan kualitasnya kayak apa orang telah hapal," ucapnya.
Sebelumnya, survei teranyar lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang diluncurkan, Minggu (7/10/2018), menyatakan, elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada enam bulan sebelum Pilpres 2019.
Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang menjangkau 60,2 persen. Sementara Prabowo melulu 28,7 persen.

Di samping itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga dibantu oleh kepuasan publik untuk kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen mengaku puas dan 25,4 mengaku tidak puas.

Survei SMRC dilaksanakan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 narasumber dengan multistage acak sampling di semua Indonesia.
Metode survei yang digunakan, yaitu dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple acak sampling).
baca juga : Kursus Komputer Di Lampung

No comments:

Post a Comment